Kursus Komputer BandungCitra Telematika menyelenggarakan :
1. Aplikasi Perkantoran
2. Desain Grafis
3. Jaringan Komputer
4. Robotika
5. Pemasaran Digital


CITRA TELEMATIKA
Jl. Raya Timur No. 65, Ciborelang, Jatiwangi
Kab. Majalengka
(0233) 8281236 | 085216667297


Selayang Pandang

Kursus Komputer Bandung. Kota Bandung terletak di distrik Jawa Barat dan adalahIbukota Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Kota Bandung terletak diantara 107 0 Bujur Timur dan 6 0 55' Lintang Selatan. Lokasi Kotamadya Bandung lumayan strategis, dilihat dari sisi komunikasi, perekonomian maupun keamanan. Hal tersebut diakibatkan oleh :

  1. Kota Bandung terletak pada pertemuan poros jalan raya :


  • Barat Timur yang mempermudah hubungan dengan Ibukota Negara.
  • Utara Selatan yang mempermudah lalu lintas ke wilayah perkebunan (Subang dan Pangalengan).

2. Letak yang tidak terisolasi serta dengan komunikasi yang baik akan mempermudah aparat ketenteraman untuk bergerak ke masing-masing penjuru.
Secara topografis KotaBandung terletak pada elevasi 768 meter di atas permukaan laut, titik tertinggi di wilayah Utara dengan elevasi 1.050 meter dan terrendah di sebelah Selatan ialah 675 meter di atas permukaan laut. Di distrik Kotamadya Bandung unsur Selatan permukaan tanah relatif datar, sementara di distrik kota unsur Utara berbukit-bukit sampai-sampai adalahpanorama yang indah.
Keadaan Geologis dan tanah yang terdapat di Kota Bandung dan sekitarnya terbentuk pada zaman Kwartier dan memiliki lapisan tanah alluvial hasil letusan gunung Takuban Perahu. Jenis material di unsur Utara lazimnya adalahjenis andosol, dibagian Selatan serta Timur terdiri atas sebaran jenis alluvial kelabu dengan bahan endapan tanah liat. Di unsur Tengah dan Barat tersebar jenis andosol.
Iklim kota Bandung diprovokasi oleh iklim pegunungan yang lembab dan sejuk. Pada tahun 1998 temperatur rata-rata 23,5 o C, curah hujan rata-rata 200,4 mm dan jumlah hari hujan rata-rata 21,3 hari perbulan.


Sejarah


Kursus Komputer Bandung. Kota Bandung tidak berdiri bersamaan dengan pembentukan Kabupaten Bandung. Kota tersebut dibangun dengan tenggang waktu paling jauh sesudah Kabupaten Bandung berdiri. Kabupaten Bandung disusun pada selama pertengahan abad ke-17 Masehi, dengan Bupati kesatu tumenggung Wiraangunangun. Beliau memerintah Kabupaten bandung sampai tahun 1681.
Semula Kabupaten Bandung beribukota di Krapyak (sekarang Dayeuhkolot) kira-kira 11 kilometer ke arah Selatan dari pusat kota Bandung sekarang. Ketika kabupaten Bandung dipimpin oleh bupati ke-6, yaitu R.A Wiranatakusumah II (1794-1829) yang dijuluki "Dalem Kaum I", dominasi di Nusantara berpindah dari Kompeni ke Pemerintahan hindia Belanda, dengan gubernur jenderal kesatu Herman Willem Daendels (1808-1811). Bagi kelancaran menjalankan tugasnya di Pulau Jawa, Daendels membina Jalan Raya Pos (Groote Postweg) dari Anyer di ujung barat Jawa Barat ke Panarukan di ujung unsur timur Jawa unsur timur (kira-kira 1000 km). Pembangunan jalan raya itu dilaksanakan oleh rakyat asli di bawah pimpinan bupati wilayah masing-masing.
Di wilayah Bandung terutama dan wilayah Priangan umumnya, Jalan Raya pos mulai di bina pertengahan tahun 1808, dengan membetulkan dan memperlebar jalan yang sudah ada. Di daearh Bandung sekarang, jalan raya itu ialah Jalan Jenderal Sudirman - Jalan Asia Afrika - Jalan A. Yani, berlanjut ke Sumedang dan seterusnya. Bagi kelancaran pembangunan jalan raya, dan supaya pejabat pemerintah kolonial mudah mengunjungi kantor bupati, Daendels melewati surat tanggal 25 Mei 1810 meminta Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang untuk mengalihkan ibukota kabupaten, setiap ke wilayah Cikapundung dan Andawadak (Tanjungsari), mendekati Jalan Raya Pos.
Rupanya Daendels tidak mengetahui, bahwa jauh sebelum surat tersebut keluar, bupati Bandung telah merencanakan untuk mengalihkan ibukota Kabupaten Bandung, bahkan telah mengejar tempat yang lumayan baik dan strategis untuk pusat pemerintahan. Tempat yang dipilih ialah lahan kosong berupa hutan, terletak di ambang barat Sungai Cikapundung, tepi unsur selatan Jalan Raya Pos yang sedang di bina (pusat kota Bandung sekarang). Alasan pemindahan ibukota tersebut antara lain, Krapyak tidak strategis sebagai ibukota pemerintahan, sebab terletak di sisi selatan wilayah Bandung dan tidak jarang dilanda banjir bila musim hujan.
Sekitar akhir tahun 1808/awal tahun 1809, bupati beserta sebanyak rakyatnya pindah dari Krapyak mendekali lahan akan ibukota baru. Mula-mula bupati bermukim di Cikalintu (daerah Cipaganti), lantas pindah ke Balubur Hilir, selanjutnya pindah lagi ke Kampur Bogor (Kebon Kawung, pada lahan Gedung Pakuan sekarang).
Tidak diketahui secara pasti, berapa lama Kota Bandung dibangun. Akan tetapi, kota tersebut dibangun bukan atas prakarsa Daendels, tetapi atas prakarsa Bupati Bandung, bahkan pembangunan kota tersebut langsung dipimpin oleh bupati. Dengan kata lain, Bupati R. A. Wiranatakusumah II ialah pendiri (the founding father) kota Bandung. Kota Bandung diresmikan sebagai ibukota baru Kabupaten Bandung dengan surat keputusan tanggal 25 September 1810.